Minggu, 15 September 2019

Poin-Poin Penting PP 7 Tahun 1977 Tentang Gaji PNS

PP 7 Tahun 1977 berisi tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). PP yang dikeluarkan pemerintahan presiden ke-2 RI Soeharto ini dikeluarkan dengan pertimbangan jika penggajian PNS seperti yang ditetapkan di PP No. 12 Tahun 1967 mengenai Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia Tahun 1968 (PGPS-1968) (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2833) dirasa sudah tak sesuai lagi dengan kondisi, oleh karena itu harus diubah.



PP 7 Tahun 1977 dibuat dengan mempertimbangkan aturan hukum di atasnya yaitu : Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945; dan Undang-undang No. 8 tahun 1974 mengenai Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041). Berdasarkan PP ini, PNS akan diberikan gaji pokok sesuai golongan ruang yang ditentukan untuk pangkat tersebut. Beberapa ketentuan penting dari PP 7 Tahun 1977 adalah :

1. Untuk mereka yang diterima sebagai calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maka akan menerima gaji pokok sebesar 80% dari gaji pokok.

2. Untuk CPNS jika sudah memiliki pengalaman kerja yang bisa diperhitungkan dalam menentukan gaji pokok maka akan diberikan gaji pokok yang segaris dengan pengalaman kerjanya yang sudah ditetapkan sebagai masa kerja golongan.

3. Pemberian gaji pokok sebesar-besarnya ditentukan sesuai gaji pokok maksimum untuk golongan ruang yang bersangkutan sesudah dipotong dua kali kenaikan gaji berkala yang terakhir dari golongan ruang tersebut.

4. Untuk yang diangkat langsung sebagai Pegawai Negeri Sipil jika sudah memiliki pengalaman kerja yang bisa dipertimbangkan dalam menentukan gaji pokok maka akan menerima gaji pokok yang segaris dengan pengalaman kerja yang ditetapkan ke masa kerja golongan.

5. Untuk PNS yang ditetapkan dengan pangkat lebih tinggi dari pangkat lama maka akan menerima gaji pokok baru sesuai pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dari golongan ruang sesuai pangkat lama.

6. Untuk PNS yang diturunkan pangkatnya ke pangkat lebih rendah dari pangkat lama maka akan menerima gaji pokok sesuai pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan ruang sesuai pangkat lama.

7. Untuk pensiunan yang ditetapkan sebagai pegawai bulanan, selain uang pensiun maka akan menerima gaji pokok sesuai pangkat dan masa kerja golongan yang dimiliki ketika pensiun.

8. Masa kerja yang bisa diperhitungkan dalam menentukan gaji pokok untuk CPNS dan PNS ditentukan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.

9. Kecuali gaji pokok, setiap PNS pun akan menerima : tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan pangan dan beberapa tunjangan lain.

10. Untuk PNS yang beristeri/bersuami maka akan menerima tunjangan isteri/suami sebanyak 5% dari gaji pokok, dimana aturannya adalah jika suami isteri kedua-duanya adalah PNS maka tunjangan tersebut cuma didapatkan untuk yang memiliki gaji pokok lebih besar.

11. Untuk PNS yang memiliki anak atau anak angkat dengan usia di bawah 18 tahun, belum pernah menikah, belum memiliki penghasilan sendiri, dan nyata adalah tanggungannya maka akan menerima tunjangan anak sebanyak 2% dari gaji pokok bagi tiap-tiap anak. Tunjangan anak hanya diberikan maksimal untuk 3 anak, termasuk 1 anak angkat.

12. Untuk PNS  yang memegang sebuah jabatan tertentu maka akan menerima tunjangan jabatan yang selanjutnya akan diatur dengan Keputusan Presiden.